Oleh-oleh dari Purwokerto (Bagian 1): Ingin Zippo Asli? Belilah di Komunitas..

MEMBELI Zippo dari situs jual beli ternama luar negeri, rupanya tidak menjamin keaslian produk tersebut. Bahkan, korbannya pun tidak melulu dari kalangan pemula. Sebab, ‘pemain lama’ juga bisa kena tipu seller nakal.

 

“Saat itu, saya dan sejumlah senior menjadi korban. Padahal secara fisik, Zippo yang kami beli tersebut persis plek dengan yang asli. Hanya saja, seller tersebut memang tidak menyertakan foto bottom-nya,” kata anggota Zigath Region Semarang (Zigres) Odhonk Z Nation saat berbagi kisah sewaktu tertipu membeli Zippo palsu.

 

Hal itu disampaikannya dalam Kopdar Famili Lintas Region bersama Zigath Salatiga, Ambarawa dan Sekitarnya (Zigsas) di markas Zigath Ngapak (Zipak) Purwokerto, Sabtu (14/12/2019) lalu. Karenanya, Odhonk yang juga seorang seller itu kerap mengingatkan pembelinya untuk mengecek produk-produk Zippo sebelum membelinya.

 

“Acuannya mudah, tinggal lihat katalog saja. Kalau sudah lihat katalog, maka akan lebih mudah memastikan keotentikan sebuah Zippo,” ujarnya. Selain itu, dia juga berbagi tips untuk meminimalisir kemungkinan tertipu, yaitu bergabung dengan komunitas.

 

Karena, keaslian Zippo yang dijual lebih terjamin. “Sementara kalau membelinya di luar komunitas, maka peluangnya 50:50,” imbuhnya. Dia menceritakan, beberapa waktu lalu ada penggemar Zippo yang membeli dalam jumlah banyak dengan harga mahal.

 

Namun sayangnya, semua Zippo yang dibelinya palsu. Padahal, uang yang dikeluarkannya mencapai puluhan juta rupiah. “Sekarang orangnya menghilang. Benar-benar ‘ongkos belajar’ yang sangat mahal,” sesalnya.

 

Menjaga

Di tempat yang sama, anggota Jogja Region Zigath (JReZ) Mbah Sidik Paijo mengusulkan agar seluruh anggota keluarga besar Zigath sama-sama menjaga dengan saling mengingatkan. Khususnya bila menemukan seller yang menjual barang yang meragukan.

 

“Karena ini menyangkut kredibilitas organisasi. Sehingga diharapkan tidak ada lagi korban dari oknum nakal yang sering menjual Zippo palsu,” tegasnya. Adapun Sekretaris Zipak Andhika Nur Wicaksono mengusulkan, member yang ragu dengan keaslian Zippo yang dimilikinya, perlu membawanya saat focus group discussion (FGD) semacam ini digelar.

 

Sehingga, pemilik tidak ragu lagi dan mendapat kepastian. “Sekaligus bisa menjadi pembelajaran buat yang lain. Karena, yang tadinya tidak tahu pun menjadi lebih paham dan menghilangkan keraguan,” tuturnya.

 

Terpisah, Ketua JReZ Agung Ider Prabowo mengatakan, pada pertengahan Januari atau awal Februari 2020, regionnya akan menyelenggarakan FGD. Yang jelas, saat ini dirinya sedang mengepaskan waktu yang tepat.

 

“Tema yang akan dibahas kira-kira yang utama adalah identifikasi Zippo. Hal itu karena hal itu sangat krusial dan pertanyaan mengenai hal itu pasti selalu ada. Dimana pertanyaan asli atau palsu, seri apa dan buatan mana, pasti selalu ditanyakan,” paparnya.

 

Kemudian, kata dia, karena di Yogyakarta banyak kolektor Venetian, barangkali bisa dimasukkan sebagai salah satu materi. Karenanya, tidak tertutup kemungkinan bila FGD di Yogyakarta diisi oleh tiga orang pemateri, yaitu Seyenk Mulyo, Asmoro Jati dan Divisi Edukasi Zigath MU Madjid.

 

Adapun Madjid mengaku sangat bersemangat untuk datang ke Yogyakarta. Karena, dirinya justru berencana menimba ilmu dari Seyenk dan Jati. “Meski saya ditunjuk sebagai Divisi Edukasi Zigath, namun saya justru harus banyak belajar dari beliau-beliau,” ucapnya.(Bersambung)